Pages

Sabtu, 07 Januari 2012

Pembangunan Di Indonesia

Makalah pembangunan di Indonesia berikut merupakan makalah yang saya buat dengan kelompok saya sebagai tugas dari dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS.



PEMBANGUNAN DI INDONESIA

  1. Dinamika Pembangunan Nasional

Melaksanakan tugas pembangunan berarti adanya upaya secara bersama-sama antara pemerintah dan masyarakatnya untuk meningkatkan taraf hidup bangsa dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki.

Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, bergerak melakukan perubahan secara terus-menerus dan bertahap kea rah kemajuan dan perbaiakn seluruh aspek kehidupan bernegara.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia sudah barang tentu tidak akan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditargetkan tanpa dibarengi oleh perumusan kebijaksanaan dan strategi pembangunan nasional yang jelas.

Dalam pembahasan aspek dan gerak dinamika pembangunan nasional terdapat lima aspek komponen yang merupakan tujuan akhir pembangunan nasional bangasa Indonesia, antara lain:
  • Kemakmuran di bidang material; diartikan sebagai kesebacukupan dalam kebutuhan fisik yang terutama terwujud dalam bentuk tersedianya sandang, pangan dan papan.
  • Kesejahteraan mental; dikaitkan dengan tersedianya kesempatan untuk meningkatkan pendidikan dalam rangka penambahan pengetahuan dan ketrampilan.
  • Kesejahteraan fisik dan rohaniah; berkaitan erat dengan keamanan dari berbagai jenis gangguan, baik yang menyangkut nyawa maupun harta benda kita. Sedangkan kerohanian berkaitan dengan kebebasan menganut suatu ajaran agama tertentu berdasarkan keyakinan seseorang serta melakukan ibadatnya menurut ajaran agama yang dipeluknya.
  • Kebahagiaan; tidak semata-mata dalam wujud kebendaan melainkan pengakuan terhormat atas tingginya harkat dan martabat manusia itu.
  • Masyarakat bangsa yang berkeadilan sosial; memberikan keadilan yang sama terhadap semua orang, bukan berdasarkan kemakmuran material seseorang.

  1. Pola Dasar dan Prinsip Penyelenggaraan Dinamika Pembangunan Nasional.
Pola dasar pembangunan nasional menggariskan apa yang menjadi tujuan pembangunan nasional yang pelaksanaannya dilakukan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berkelanjutan untuk memingkatkan kemampuan nasioanl dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain.
Terdapat sembilan asas yang memberi arah pelaksanaan pembangunan nasional, kesembilan asas tersebut adalah
  1. Asas keimanan dan ketaqwaan;
Bahwa segala usaha dan kegiatan pembanguna nasioanl dijiwai, digerakkan dan dikenadalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral, dan etika dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
  1. Asas manfaat;
Bahwa segala usaha dan kegitana pembangunan nasional memberikan manfaat bagi kemanusiaan, kesejahteraan rakyat dan pengembangan pribadi warga Negara serta mengutamakan kelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa.
  1. Asas demokrasi Pancasila;
Bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dilakukan dengan semnangat kekluargaan yang bercirikan kebersamaan, gotong royong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
  1. Asas adil dan merata;
Bahwa pembangunan nasional dilakukan atas usaha bersama harus merata di semua lapisan masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air dimana setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
  1. Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam kehidupan;
Bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai kepentingan, yaitu keseimbangan keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat, material dan spiritual jiwa raga, individu, masyarakat dan Negara, pusat dan daerah serta antardaerah, kepentingan kehidupan darat, laut dan udara serta kepentingan nasional dan internasional.
  1. Asas hukum;
Bahwa setiap warga Negara dan penyelenggara Negara harus taat pada hokum yang berintikan keadilan dan kebenaran, serta Negara diwajibkan untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum.
  1. Asas kemandirian;
Bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada kepribadian bangsa.
  1. Asas kejuangan;
Bahwa penyelenggara Negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa dan semnagat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakn kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  1. Asas ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasioanl perlu menerapkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelaksanaan pembangunan nasional dilakukan dengan berpegang pada prinsip yang dijadikan pedoman dalam penyelenggaraannya, antara lain:
  • Kesemestaan, bahwa pembangunan nasional bersifat komprehensif, artinya menyatukan seluruh aspek kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia.
  • Partisipasi rakyat, betapapun kulifiednya para aparat penyelenggara Negara dan matangnya program-program pembangunan yang dicanangkan; tidak akan membawa hasil yang optimal tanpa didukung oleh partisipasi rakyat.
  • Keseimbangan, mengandung makna bahwa pembangunan nasioanl harus seimbang.
  • Kontinuitas, cita-cita akhir bangsa Indonesia tidak akan tercapai dalam kurun waktu satu generasi. Hal ini berarti bahwa usaha mewujudkannya harus diperjuangkan secara terus-menerus.
  • Kemandirian, pelaksanaan pembangunan nasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri yang bersendikan pada kepribadian bangsa.
  • Skala prioritas, pelaksanaan pembangunan dibatasi oleh berbagai keterbatasan, sehingga tidak mungkin semua bidang atau masalah dilaksanakan atau ditangani dalam waktu bersamaan.
  • Pemerataan disertai pertumbuhan, hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dapat dinikmati secara merata oleh seluruh bangsa Indonesia.
Pembangunan di berbagai sektor telah dilaksanakan secara terus-menerus, makin meningkat meluas, mendalam, dan makin merata dalam kerangka trilogi pembangunan. Pelaksanaan pembangunan pada setiap sektor telah berhasil mengatasi masalah mendasar dan telah memberikan hasil yang berupa peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan serta membangun landasan yang kuat untuk repelita-repelita selanjutnya.

  1. Hasil Pembangunan di Indonesia
1.      Faktor Pendukung Pembangunan Nasional
Suksesnya pelaksanaan pembangunan nasional didukung oleh beberapa faktor yaitu:
a.       Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa,
Untuk terselenggaranya pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, modal yang dipandang sangat penting adalah modal yang mencerminkan harga diri dan martabat bangsa yang merupakan motivasi kuat untuk bertekad memperbaiki nasib dengan mengandalkan kekuatan sendiri.
b.      Posisi geografik negara,
  • tesedianya sumber daya lam tertentu
  • Skla prioritas pembangunan ekonomi yang harus dipertimbngkan
  • Jenis masalah yang diperhitungkan
  • Akses kepada sumber ekonomi yang dibutuhkan, tetapi berada di luar batas wilayah negara kita
Adalah beberapa implikasi atas posisi geografis Negara kita.
c.       Penduduk,
Jumlah penduduk yang besar merupakan keunggulan yang luar biasa menguntungkan bagi bangsa Indonesia. Bila potensi ini dapat didayagunakan dan ditingkatkan terutama kualitas fisik dan mental intelektualnya, maka selain merupakan sumber tenaga kerja yang besar serta menjadi konsumen bagi pasaran industri nasioanl, juga dapat menjadi modal utama Indonesia dalam menghadapi persaingan global di dunia internasional.
d.      Kekayaan alam,
Keberhasilan pembangunan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia selama ini tidak terlepas dari dukungan sumber daya alam yang dimiliki, yang menjadi modal dasar pembangunan ekonomi nasional.
e.       Faktor rohaniah dan mental,
Keimanan dan ketaqwaa terhadap Tuhan YME serta diterimanya Pncasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan merupakan factor pendukung bisa terlaksanya pembangunan ekonomi.
f.       Globalisasi ekonomi,
Tata pergaulan dunia yang melahirkan globalisasi di berbagai bidang terutama di bidang informasi dan ekonomi memberikan peluang untuk mengenali dan memanfaatkan budaya ekonomi bangsa lain dan membuka jalan masuk keluarnya produk dalam dan luar negeri yang akan bersaing dalam pasar internasional.
g.      Kepercayaan kreditur luar negeri,
Keberhasilan pembangunan ekonomi bangsa Indonesia menambah kepercayaan kreditur luar negeri.
h.      Situasi politik nasional yang stabil,
Hal ini merupakan kesadaran bahwa dalam keadaan situasi politik yang stabil pembangunan di segala bidang bisa diselenggarakan.

2.      Faktor Penghambat Pembangunan Nasional
Pelaksanaan pembangunan nasional tidak berjalan mulus seperti yang dikehendaki tetapi pelaksanaannya banyak dihadapkan pada berbagai masalah yang merupakan penghambat pembangunan nasional. Faktor-faktor penghambat tersebut adalah :
1.      gejolak sara; adanya perbedaan suku, ras dan agama, dapat dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menimbulkan gejolak sara yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.
2.      produktivitas penduduk yang rendah; masih tertinggalnya Indonesia di bidang produktivitas yang masih rendah serta tingkat pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi membuat sumber daya manusia Indonesia saat ini lebih cenderung menjadi beban yang menghambat laju pertumbuhan Indonesia.
3.      Kesenjangan social; kesenjangan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja (pengangguran), pelayanan kesehatan, kesenjangan pembangunan antar daerah dapat menyebabkan kecemburuan social.
4.      Kekurangan modal dan teknologi,
5.      Persaingan dan proteksi negara lain di bidang perdagangan; persaingan semakin ketat terhadap komoditas ekspor serta tindakan proteksi Negara lain merupakan hambatan pengembangan ekspor Indonesia.
6.      Tingkat pendidikan bangsa Indonesia; tingkat pendidikan bangsa Indonesia kebanyakan masih rendah serta masih banyak ditemui penduduk yang buta aksara.

3.      Gambaran tentang Hasil Pembangunan Indonesia Jangka Panjang 25 Tahun Tahap Pertama
Sasaran utama PJPT 1 91969-1994) adalah terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang di atas kekuatan sendiri. Titik berat pembangunan PJPT 1 ditujukan pada bidang ekonomi yang diarahkan pada tercapainya keseimbangan antara sector pertanian dan industri serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dalam hal sandang, pangan, dan papan. Dinamika pembangunan nasional tercermin dari setiap upaya dan hasil-hasil yang telah dicapai dari mulai Repelita I sampai dengan Repelita V.
Repelita pertama         : Meletakkan  titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian.
Repelita kedua            : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
Repelita ketiga            : Meletakkan  titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
Repelita keempat        : Meletakkan  titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri sendiri baik industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya.
Repelita kelima           : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untu memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan hasil produksi pertanian lainnya dan sekctor industri khususnya industri yang menghasilkan untuk ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri.
Seluruh upaya yang dilaksanakan pada setiap tahapan repelita tersebut dimaksudkan untuk memungkinkan terciptanya landasan yang kokoh bagi pembangunan di bidang-bidang yang lain.
Sasaran pembangunan pada 25 tahun pertama meliputi empat bidang sasaran yaitu
  1. Bidang ekonomi, menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dengan titik berat pada kekuatan industri yang didukung oleh sector pertanian yang kuat.
  2. Bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sosial Budaya; kehidupan masyarakat Indonesia yangselaras dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesamanya dan alam sekitarnya, serta memiliki keseimbangan kehidupan lahiriah dan batiniah, serta mempunyai jiwa yang dinamis and semangat gotong royong.
  3. Bidang politik; kesadaran kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta pembangunan kehidupan politik. Meningkatkan politik luar negeri yang bersifat bebas aktif untuk menciptakan perdamaian yang abadi.
  4. Bidang pertahanan keamanan; menciptakan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang mampu mengamankan perjuangan nasional, yang mencakup keseluruhan daya mampu bangsa dan Negara dengan ABRI sebagai kekuatan inti dan rakyat sebagai kekuatan dasar.
Pembangunan dalam PJPT I telah berhasil mencapai tujuannya di berbagai bidang baik ekonomi, sosial budaya, politik maupun bidang pertahanan keamanan. Namun, disadari pula bahwa masih terdapat berbagai masalah yang sifatnya mendasar yang belum terselesaikan sampai dengan akhir Repelita V. Pembangunan jangka panjang pertama telah menghasilkan kemajuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan telah meletakkan landasan yang cukup kuat bagi bangsa Indonesia untuk memasuki PJPT kedua sebagai awal bagi kebangkitan nasional kedua dan proses tinggal landas.
Era tinggal landas merupakan babak baru dalam pembangunan nasional di mana pelaksanaan pembangunan selain menitikberatkan pada sektor ekonomi, perhatian utama juga ditujukan pada peningkatan mutu aspek sumber daya manusia Indonesia agar tercipta manusia Indonesia yang unggul yang mampu mengemban amanah tongkat estafet pembangunan di masa depan.

0 coment:

Posting Komentar